HARI KE DUA UJIAN NASIONAL
Kalau pada hari pertama UN kemarin saya menjadi pengawas menggantikan ibu Wigati, untuk hari kedua ini saya menjadi pengawas UN menggantikan ibu Erna (masih di SMP Negeri 1 Bawang) disebabkan beliau sedang sakit.
“Pak, besok tolong menggantikan saya jadi pengawas ya.”
“Emangnya kenapa bu?”
“Tensi darah saya naik.”
“Oh…ya sudah saya besok tak berangakat.”
Begitu kira-kira telpun bu Erna sore hari pada inyong.
Hari kedua ini selasa tanggal 26 April 2011 mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran Matematika dan dari pengamatan saya kayaknya anak-anak merasa ada kesulitan dalam mengerjakan soal-soal tidak seperti hari pertama kemarin. Ini terlihat dari sikap atau wajah para siswa yang dalam mengerjkan soal-soal tidak bisa tenang.
Kalau membaca berita hari ini ataupun mendengarkan lewat televisi, ada suatu sekolah yang siswanya sewaktu mengerjakan soal ujian menjadi histeris, menangis atau kesurupan. Saya pikir ini suatu bentuk kelelahan siswa itu sendiri yang sekian lama kecapaian setelah diberi pelajaran oleh gurunya dan muaranya pada waktu siswa mengerjakan soal ujian tidak kuat maka menangislah dia, menjerit atau teriak-teriak. Hal ini kurang disadari oleh guru atau orang tuanya dan yang disalahkan adalah sosok mahluk halus yang masuk dalam tubuh siswa sewaktu siswa sedang mengerjakan soal Ujian Nasional
“Pak, besok tolong menggantikan saya jadi pengawas ya.”
“Emangnya kenapa bu?”
“Tensi darah saya naik.”
“Oh…ya sudah saya besok tak berangakat.”
Begitu kira-kira telpun bu Erna sore hari pada inyong.
Hari kedua ini selasa tanggal 26 April 2011 mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran Matematika dan dari pengamatan saya kayaknya anak-anak merasa ada kesulitan dalam mengerjakan soal-soal tidak seperti hari pertama kemarin. Ini terlihat dari sikap atau wajah para siswa yang dalam mengerjkan soal-soal tidak bisa tenang.
Kalau membaca berita hari ini ataupun mendengarkan lewat televisi, ada suatu sekolah yang siswanya sewaktu mengerjakan soal ujian menjadi histeris, menangis atau kesurupan. Saya pikir ini suatu bentuk kelelahan siswa itu sendiri yang sekian lama kecapaian setelah diberi pelajaran oleh gurunya dan muaranya pada waktu siswa mengerjakan soal ujian tidak kuat maka menangislah dia, menjerit atau teriak-teriak. Hal ini kurang disadari oleh guru atau orang tuanya dan yang disalahkan adalah sosok mahluk halus yang masuk dalam tubuh siswa sewaktu siswa sedang mengerjakan soal Ujian Nasional
Anak2 memang merasa tertekan dengan adanya UN tapi tahun ini lebih mending krn nilai sekolah bobotnya 40% jadi lebih ringan dibanding tahun lalu.
ReplyDeleteDari sisi pandangan lain meskipun banyak yang pingin UN dihapus tetapi kemungkinannya kecil disetujui Kemdiknas karena mungkin melihatnya dari sisi itu adalah Proyek.
Walaupun sebagai kontrol kualitas itu juga diperlukan
sore mas, masih seputar un ya ? kok nggak kaya dulu ya mas ? anak-anak jaman dulu ngadepin ujian rilek aja
ReplyDelete