TANPA KONVOI TANPA CORAT-CORET
Siapa yang tidak senang apa bila melihat anak-anak menurut nasehat guru atau orangtua demi kebaikan dimasa datang.Hal ini telah dilakukan oleh para siswa SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara.
Dalam pengumuman kelulusan tahun ini para siswa menuruti apa yang telah dinasehatkan gurunya yaitu dalam meluapkan perasaan senang jangan berkonvoi kendaraan dijalan karena selain membahayakan diri sendiri juga bisa membahayakan orang lain yang paling sederhana yaitu menimbulkan kemacetan di jalan raya.
Selain itu siswa juga diminta untuk tidak melakukan aksi corat-coret baju, dari pada dicorat-coret lebih baik diberikan pada orang/siswa lain yang lebih membutuhkan,karena masih banyak disekitar kita yang memerlukan uluran tangan untuk bisa mendapatkan seragam sekolah yang layak.
Dan untuk mengantisipasi hal tersebut pihak sekolah menganjurkan para siswa untuk memakai pakaian bawah hitam dan atas putih serta mengenakan dasi.Dengan pakaian rapi semacam ini anak pasti berfikir tujuh kali untuk mencoret baju.Dan hasilnya memang patut diacungi jempol.Semoga bisa menjadi contoh sekolah lain.
Pada saat sebelum penngumuman kelulusan sekolah memberi contoh yang sangat baik,yaitu dengan memberikan tali asih kepada anak-anak yang kurang mampu dengan harapan agar para siswa nanti bukan hanya menjadi anak yang pandai saja tetapi anak yang pandai dan peduli terhadap sesama.
Terimakasih kepada semua staf guru dan karyawan SMAN 1 Bawang yang telah tiga tahun mendidik anak inyong dan tahun ini bisa lulus dan sudah ditrima disalah satu perguruan tinggi negeri
Dalam pengumuman kelulusan tahun ini para siswa menuruti apa yang telah dinasehatkan gurunya yaitu dalam meluapkan perasaan senang jangan berkonvoi kendaraan dijalan karena selain membahayakan diri sendiri juga bisa membahayakan orang lain yang paling sederhana yaitu menimbulkan kemacetan di jalan raya.
Selain itu siswa juga diminta untuk tidak melakukan aksi corat-coret baju, dari pada dicorat-coret lebih baik diberikan pada orang/siswa lain yang lebih membutuhkan,karena masih banyak disekitar kita yang memerlukan uluran tangan untuk bisa mendapatkan seragam sekolah yang layak.
Dan untuk mengantisipasi hal tersebut pihak sekolah menganjurkan para siswa untuk memakai pakaian bawah hitam dan atas putih serta mengenakan dasi.Dengan pakaian rapi semacam ini anak pasti berfikir tujuh kali untuk mencoret baju.Dan hasilnya memang patut diacungi jempol.Semoga bisa menjadi contoh sekolah lain.
Pada saat sebelum penngumuman kelulusan sekolah memberi contoh yang sangat baik,yaitu dengan memberikan tali asih kepada anak-anak yang kurang mampu dengan harapan agar para siswa nanti bukan hanya menjadi anak yang pandai saja tetapi anak yang pandai dan peduli terhadap sesama.
Terimakasih kepada semua staf guru dan karyawan SMAN 1 Bawang yang telah tiga tahun mendidik anak inyong dan tahun ini bisa lulus dan sudah ditrima disalah satu perguruan tinggi negeri
salam sobat
ReplyDeletesetuju ,,,kalau tidak pakai aksi corat-coret di baju.
baju bisa diberikan kepada yg masih membutuhkan.
selamat ya mas,,ananda diterima di salah satu perguruan tinggi.
Selamat ya Mas Eka atas kelulusan anaknya
ReplyDeleteCoret coret dan konvoi adalah bentuk kesenangan yang jauh dari rasa syukur
Tahun ini dua orang anak saya lulus unas sma, yang anak pertama ngulang (th lalu nilai sudah di atas rata2 tapi ada 1 pelajaran yang kurang). Alhamdulillah di saat tingkat kelulusan di jogja menurun (katanya krn kejujuran meningkat) justru tingkat kelulusan di SMA IT Abubakar Jogja justru meningkat.
Setuju Pak. Corat-coret dan konvoi memang kegiatan yang tidak berguna, menurut saya. Dan cara di sekolah Bapak yang mengharuska anak2 pake atasan putih, celana hitam, plus dasi sudah tepat. Malah siswa terlihat lebih manis, kan??
ReplyDeleteSelamat buat ananda tercinta yang lulus dan keterima PTN (dimana Pak?).
Bener pak, saya termasuk anak skr, tp dulu sya sekolah aja 1,5 jam br nyampe, tu aja dg sepeda onthel yg ud karaten, tiap hr nahan laper krn tak png dptkan sangu, terkucil krn dr klg krg mampu, lulus ya biasa aja, tp kini terasa bgt hasilnya, mrk yg urakan kaya gitu mo jadi apa ya..
ReplyDeletehampir diseluruh semarang. dari sma 1, smk dan sma diatas smuanya corat coret mas
ReplyDeletejalanan macet, pada gak pake helm juga
di SMA1 semarang malah dikawal dengan aparat!!! serusuh itu kah?
Selamat utk putranya yg udah lulus dan diterima di PTN pak.. DUh bahagianya pak.... Semoga putra2nya sukses ya. Amin
ReplyDeleteSeandainya langkah bijak SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara ditiru oleh sekolah2 lain... alangkah bagusnya.
ReplyDeleteSalut utk SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara.
jika guru mengajar, murid belajar, guru memberi nasehat, murid mengikuti nasehat..rasanya generasi bangsa akan menjadi semakin baik
ReplyDeletega ada yg mengawali corat coret,seterusny ga akan corat coret wkwkwkw
ReplyDeletenah ini yang saya cari neh tipsnya, ternyata pakaian rapi gituh ea, moga siswa2 tak diperkenankan bawa pakaian ganti.. he
ReplyDeletesalute tuk sekolahnya anaknya Bapak.. :-)
ReplyDeletelebih baik disumbangkan ya bajunya.
ReplyDeleteuntung wkt sekolah dulu gak pernah coret2 baju. malu aja. keliatan banget noraknya udah lulus gitu. hehee
ReplyDeletemet malam..bawain kopi
ReplyDeletemampir lagi sbg wakil f2.
ReplyDeletetapi ga seru pa guru hihi..
ReplyDeletelulus semua tho pak guru....???
ReplyDeletewahahhaah benar banget mending seragamnya di sumbangin aja buat adik kelas yang membutuhkan...
ReplyDeletemalam pak.. ;-)
ReplyDeleteberkunjung tanpa corat coret.. he
ReplyDelete