TAWA DAN TANGIS
Ha ha ha……
ha….ha….ha….
Kakek ketawa
ha….ha….ha….
Nenekpun ikut ketawa
ha….ha….ha….
Ayah ketawa
Ibu ketawa
Kakak ketawa
Adik ketawa
Semua ketawa
ha….ha…..ha…..
Seandainya dunia penuh tawa
Tak ada tangis menyesakkan dada
Tapi……..
u….u….u…..
kakek menangis
u….u….u…..
nenekpun ikut menangis
ayah menangis
ibu menangis
kakak menangis
adik menangis
semua ikut menangis
ketika bom mengguncang bumi
meredupkan langit biru
Sang Dewa Angkara duduk bersila tertawa lega
Ha….ha….ha….
Rasa haus tlah sirna
Menenggak darah manusia tak berdosa
meregangkan nyawa
ha….ha….ha….
Kakek ketawa
ha….ha….ha….
Nenekpun ikut ketawa
ha….ha….ha….
Ayah ketawa
Ibu ketawa
Kakak ketawa
Adik ketawa
Semua ketawa
ha….ha…..ha…..
Seandainya dunia penuh tawa
Tak ada tangis menyesakkan dada
Tapi……..
u….u….u…..
kakek menangis
u….u….u…..
nenekpun ikut menangis
ayah menangis
ibu menangis
kakak menangis
adik menangis
semua ikut menangis
ketika bom mengguncang bumi
meredupkan langit biru
Sang Dewa Angkara duduk bersila tertawa lega
Ha….ha….ha….
Rasa haus tlah sirna
Menenggak darah manusia tak berdosa
meregangkan nyawa
jd pingin ikutan nangis :(
ReplyDeleteSudah habis air mata ini menangisi negeri tercinta yang tidak pernah lepas dari petaka...
ReplyDeleteDuuuh gusti, semoga tak ada lagi angkara ini...
ReplyDeletebang....suatu hari kita bisa bertukar pikiran...
ReplyDeletetrims atas kunjunganya
wah, puisinya sederhana tapi penuh arti.
ReplyDelete